Membangun Kemandirian Desa                
Indonesian Version
English Version
                 
 
 
 
  • PROFIL
  • Tentang IDRAP
  • Wilayah Kerja
  • Mitra Desa
  • Testimoni
  • Kontak Kami
  • PROGRAM
  • Advokasi Kebijakan
  • Peningkatan Kapasitas
  • Konsultasi & Asistensi
  • Dukungan Inisiatif Lokal
  • DUKUNGAN
  • Donor
  • Jaringan
  • Volunter
  • PAPAN INFO
  • Liputan Kemitraan
  • Berita Desa
  • Agenda Pelatihan
  • Galeri Kegiatan
  • Bacaan Desa
  • PERATURAN
  • Nasional
  • Daerah
  • Desa
  •  
     
       
     
     
     
     
    Liputan Kemitraan

    Akuntabilitas Keuangan Meningkat, BUM Desa Gembala Kabupaten Bombana Catatkan Laba Bersih 67,9 Juta Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) yang melakukan pengelolaan keuangan yang baik bisa menjadi tumpuan...


    Maksimalkan Pembinaan BUM Desa, Staf DPMD Bombana Ikuti Pembekalan IDRAP DPMD Bombana mulai memperkuat peran BUM Desa di wilayah Kabupaten Bombana dalam menopang ekonomi des...


    Perkuat Kemitraan, DPMD Bombana Sambangi Kantor IDRAP Tim DPMD Kabupaten Bombana menyambangi kantor IDRAP di jalan Martandu, tepatnya di gedung MEGROS Sup...


    Pemkab Bombana Gandeng IDRAP Tingkatkan Tata Kelola Pemerintahan Desa Pemerintah Kabupaten Bombana melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) membuka ruang kemitra...


    Lano Ipi Laksanakan Asistensi, Pengurus BUM Desa Selesaikan Laporan Pertanggung Jawaban Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) adalah salah satu lembaga ekonimi di desa yang bertujuan untuk men...

     
     
    IDRAP on FB
    Akuntabilitas Keuangan Meningkat, BUM Desa Gembala Kabupaten Bombana Catatkan Laba Bersih 67,9 Juta
     
    Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) yang melakukan pengelolaan keuangan yang baik bisa menjadi tumpuan pergerakan ekonomi masyarakat desa sehingga mampu menjadi inkubator usaha-usaha masyarakat termasuk menjadi sokoguru aktifitas sektor pertanian di desa. Ketika BUM Desa mampu menciptakan laba, maka ruang untuk menjadi penyedia layanan publik semakin terbuka lebar. Salah satu contohnya adalah BUM Desa Gembala Desa Langkowala Kabupaten Bombana.

    Dengan performa operasionalnya di tahun 2020, BUM Desa ini mampu menciptakan laba bersih senilai Rp 67.911.453 sebagaimana diperlihatkan dalam Laporan Laba/Rugi 2020. Karena itu BUM Desa ini menjadi tumpuan gerak pertanian di desa. Mayoritas warga desa menjadikan BUM Desa sebagai penyuplai kebutuhan modal kerja sektor pertanian melalui layanan kredit skala mikro. Masyarakat khususnya petani merasa sangat terbantu karena diberikan kemudahan pengembalian, baik melalui skema bulanan maupun melalui skema paska-panen. Bagi BUM Desa Gembala, unit usaha kredit (SPP) ini telah menjadi andalan. Berdasarkan data Laporan Laba/Rugi 2020, unit usaha kredit menyumbang 83,85% dari total laba kotor Rp 71.148.067. Performa ini sekaligus membalikkan asumsi selama ini bahwa unit usaha kredit selalu bermasalah.

    "Kami bersyukur, unit usaha SPP ini menyumbangkan porsi laba tertinggi dalam laporan keuangan dibanding unit usaha lainnya," kata Sitti Nurkiah Ketua BUM Desa Gembala sambil memperlihatkan laporan keuangan yang diolah dari CTK (Catatan Transaksi Keuangan).

    Melihat prestasi BUM Desa Gembala ini, terutama capaian unit usaha kredit mikro (SPP), ada tiga hal pokok yang menjadi faktor penunjang. Pertama, tingkat kepatuhan masyarakat untuk membayar cukup tinggi meskipun tanpa agunan. Kedua, adanya sanksi sosial bagi warga yang menunggak dengan mengumumkan nama-nama penunggak di tempat ibadah (masjid). Ketiga, komitmen Pengurus untuk terus menyediakan laporan keuangan yang lebih akuntabel agar mudah diawasi oleh para pihak di desa termasuk masyarakat umum pada saat musyawarah desa.

    "Disini masyarakatnya sangat patuh membayar angsuran. Setiap kami melakukan penagihan mereka selalu membayar. Lagi pula kalau menunggak nanti nama mereka diumumkan di masjid," lanjut Sitti Nurkiah.

    Dari amatan yg dilakukan tim IDRAP dan tim DPMD Bombana (Jumat, 5/3), pengelolaan keuangan BUM Desa Gembala menunjukkan tingkat akuntabilitas yg cukup tinggi. Ketika dilakukan simulasi pengecekan fisik aset yang tertuang dalam laporan keuangan (Neraca) dengan mengambil sampel uang tunai yang dipegang bendahara (Kas) serta saldo uang yang tersimpan di bank menunjukkan nilai yang sama dengan Neraca BUM Desa per 31 Desember 2020. Ini membuktikan bahwa laporan keuangan BUM Desa Gembala telah disajikan dengan cukup baik, terutama untuk dua kelompok akun tersebut.

    Dari posisi Neraca per 31 Desember 2020, BUM Desa Gembala memiliki aset senilai Rp 724.023.972, yang berasal dari Modal penyertaan desa serta akumulasi Laba Ditahan. Adapun bagi hasil untuk Pendapatan Asli Desa tahun 2020 sebesar Rp 13.852.000. Sedangkan bagi hasil untuk Pengurus sebesar Rp 20.373.000.

    Kontributor: Haifuddin
     

    Sumber: IDRAP