Jembatan Menuju Kemandirian Desa                
Indonesian Version
English Version
                 
 
 
 
  • PROFIL
  • Tentang IDRAP
  • Wilayah Kerja
  • Mitra Desa
  • Testimoni
  • Kontak Kami
  • PROGRAM
  • Advokasi Kebijakan
  • Peningkatan Kapasitas
  • Konsultasi & Asistensi
  • Dukungan Inisiatif Lokal
  • DUKUNGAN
  • Donor
  • Jaringan
  • Volunter
  • PAPAN INFO
  • Liputan Kemitraan
  • Berita Desa
  • Agenda Pelatihan
  • Galeri Kegiatan
  • Bacaan Desa
  • PERATURAN
  • Nasional
  • Daerah
  • Desa
  •  
     
       
     
     
     
     
    Liputan Kemitraan

    Desa Lombakasi Terima Kunjungan Tim Jerman Desa Lombakasi Kecamatan Lantari Jaya Kabupaten Bombana kedatangan dua tamu istimewa dari Jerman pad...


    Akuntabilitas Keuangan Meningkat, BUM Desa Gembala Kabupaten Bombana Catatkan Laba Bersih 67,9 Juta Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) yang melakukan pengelolaan keuangan yang baik bisa menjadi tumpuan...


    Maksimalkan Pembinaan BUM Desa, Staf DPMD Bombana Ikuti Pembekalan IDRAP DPMD Bombana mulai memperkuat peran BUM Desa di wilayah Kabupaten Bombana dalam menopang ekonomi des...


    Perkuat Kemitraan, DPMD Bombana Sambangi Kantor IDRAP Tim DPMD Kabupaten Bombana menyambangi kantor IDRAP di jalan Martandu, tepatnya di gedung MEGROS Sup...


    Pemkab Bombana Gandeng IDRAP Tingkatkan Tata Kelola Pemerintahan Desa Pemerintah Kabupaten Bombana melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) membuka ruang kemitra...

     
     
    IDRAP on FB
    Desa Lombakasi Terima Kunjungan Tim Jerman
     
    Desa Lombakasi Kecamatan Lantari Jaya Kabupaten Bombana kedatangan dua tamu istimewa dari Jerman pada hari Selasa tanggal 24 September 2024. Kedua tamu tersebut adalah Elmar Noe dan Christine Kogel dengan didampingi penerjemah Pupu Purwaningsih dan tim IDRAP. Maksud kedatangan tim Jerman ini untuk belajar dari pengalaman Desa Lombakasi yang telah berhasil memperkuat tata kelola pemerintahan desa terutama pemberian ruang sipil bagi masayarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembuatan kebijakan pembangunan desa baik dalam RPJM Desa maupun RKP Desa.

    Kehadiran tamu dari Jerman diterima oleh Kepala Desa Lombakasi, Musaham, beserta perangkat desa lainnya serta BPD, LPM dan Karang Taruna, di Balai Desa Lombakasi. Pertemuan diawali dengan perkenalan serta tujuan kunjungan dan diskusi. Pada kesempatan ini, Elmar Noe dan Christine Kogel menggali informasi dari para peserta yang pernah ikut pelatihan IDRAP tentang bagaimana mereka bisa menerapkan prosedur yang kompleks terkait perencanaan desa untuk menjadi kebijakan pembangunan desa dalam bentuk peraturan desa (Perdes).

    "Kemarin di Kantor IDRAP kami sudah dipresentasekan bagaimana prosedur perencanaan pembangunan desa dan kami melihatnya santa rumit dan kompleks. Bagaimana bapak/ibu bisa menerapkannya di desa?" tanya Elmar Noe.

    Kepala Desa Lombakasi, Musaham, memberikan testimoni pengalaman untuk menjawab pertanyaan Elmar Noe. "Kami dilatih oleh IDRAP di Kendari selama 5 hari dengan cara mempraktekkannya tahap demi tahap. Awalnya kami berpikir akan kesulitan, tetapi setelah mempraktekkannya ternyata bisa kami lakukan."

    Senada dengan Kepala Desa, Sekretaris Desa Lombakasi, Edwin Sorumba menjelaskan bagaimana pengalamannya mempraktekkan hasil pelatihan dari IDRAP.

    "Saya adalah sudah lama menjadi Sekdes bahkan semenjak kepala desa sebelumnya dan juga sudah seringkali ikut pelatihan. Tetapi nanti di pelatihan dengan IDRAP baru saya bisa memahami proses dan alur penyusunan perencanaan desa seperti RPJM Desa dan RKP Desa. Metode yang digunakan di pelatihan sangat membantu kami memahami materi karena kami praktek langsung dengan manggunakan data kami dari desa sehingga ketika kembali ke desa relatif mudah melakukannya." tutur Edwin yang diamini oleh rekan-rekan perangkat desa yang terlibat.

    Salah seorang peserta pertemuan lainnya, Jumrin sebagai kepala dusun juga bercerita bagaimana pengalamannya menyelenggarakan musyawarah dusun untuk menampung aspirasi warga di dusunnya yanga akan dibawa di musyawarah desa.

    "Dulu di desa ini tidak ada warga dusun yang mau ikut di musyawarah desa karena pengalaman usulan mereka yang tidak pernah dikerjakan oleh pemerintah desa. Sekarang dengan kebijakan baru bahwa masing-masing dusun diberikan kewenangan untuk memutuskan kegiatan prioritas di wilayahnya membuat mereka berebut untuk menghadiri musyawarah dusun karena mereka sudah melihat hasilnya apa yang diputuskan paling prioritas di dusun, usulan itulah yang dikerjakan oleh pemerintah desa." kata Jumrin.

    Sekretaris Desa Lombakasi, Edwin Sorumba, sangat mengapresiasi kunjungan tim dari Jerman ini karena mendapatkan tambahan pengetahuan baru dari proses diskusi. "Kami juga mendapat masukan dari mereka untuk terus memperkuat partisipasi lansung dari masyarakat terutama mereka yang berkebutuhan khusus agar kedepannya kami bisa berkomunikasi langsung dengan mereka untuk mendengarkan aspirasi mereka secara langsung tanpa perantara. Selama ini penyampaian aspirasi difabel masih diwakili oleh orang tua mereka atau keluarga terdekat." ungkap Edwin dengan optimis.

    Seusai diskusi di balai desa, tim dari Jerman meluangkan waktu untuk bertemu langsung dengan warga desa Lombakasi apakah sudah selaras dengan apa yg diberikan oleh pemerintah desa kepada masyarakat desa Lombakasi, seperti program-program unggulan desa yaitu menangani disabilias, stunting dan peran perempuan di desa. Pemerintah desa bersama warga desa juga mengajak tim dari Jerman untuk melihat beberapa kegiatan pembangunan yang dilakukan dengan swadaya masyarakat tanpa menggunakan anggaran desa. Ada dua lokasi yang dikunjungi yakni pembangunan masjid dan pembangunan jembatan plat yang kesemuanya menggunakan swadaya masyarakat.

    Sebelum meninggalkan Desa Lombakasi tim idrap berpesan agar 'gotong royong selalu terjaga' sebab gorong royong merupakan budaya leluhur Nusantara yg tidak terdapat di negara manapun selain negara Indonesia yg tercinta ini.

    EDWIN S. Bakayaro melaporkan dari Lombakasi.
     

    Sumber: IDRAP